My Clock

Kamis, 24 Februari 2011

Jadi Dokter apa Jadi Ibu ya? ==a


Jadi dokter? Wow!
Tapi satu yang mengganjalku sebagai wanita...
Jadi penasaran, ntar kalo aku dah menikah dan punya anak. Sesibuk apa ya diriku sebagai seorang dokter...
Harus bangun pagi2, buka praktek jam 5 pagi sampai jam 8 pagi, trus dinas di Rumah Sakit sampe siang atau bahkan sore, trus sore jam 4 sampe jam 8 malam buka praktek lagi, trus kapan ngurusi anak?
Padahal hakikat seorang wanita adalah menjadi seorang ibu yang bertugas mendidik anak2nya.
Masak aku hanya bisa melihat anakku bangun tidur dan menitipkannya pada pengasuh dan membiarkan diriku melayani masyarakat dan baru selesai ketika anakku telah terlelap.
Aku tak mau begitu.
Aku ingin jadi ibu yang baik nantinya.
Yang meluangkan banyak waktu dengan anak2.
Yang menjadi sandaran bagi mereka.
Seperti ibu Imam Syafii, ibu Thomas Alva Eddison, atau ibu2 orang hebat lain.
Lagipula mencari nafkah bukan kewajibanku.
Tapi terus kenapa aku harus kuliah di Fakultas Kedokteran kalo pada akhirnya tidak bekerja menjadi dokter?
Udah mahal, kuliahnya susah pula.
Dilematis.
Dari awal masuk kuliah aku sudah memahami hal ini.
Dan itu membuatku semakin ingin keluar dari tempat ini.
Namun aku tak mampu.
Aku ingin menjadi ibu yang baik.
Aku sedang merencanakan dan mempersiapkannya.
Namun tetap saja hal ini mengganjal pikiranku.
Apa aku mampu mencurahkan perhatianku terhadap keluarga disamping sumpah dokter menuntutku untuk mengabdi kepada masyarakat.
Yang harus siap sedia 24 jam jika keadaan darurat datang.
Pasti ada jawaban dari semua ini.
Aku menunggu jawabannya.
Aku menunggu.
22 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo koment this...